Oleh: Sardi, Friskila, Vandro

Asal-usul tradisi adat Balala’

Asal-usul tradisi Adat Balala’ tidak tertulis dan tidak dibukukan dalam suatu buku maupun dokumen dan diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut. Berdasarkan hasil wawancara yang disampaikan oleh Bapak  FX. Iloe selaku Timanggong menjelaskan bahwa asal-usul tradisi Adat Balala’ menurut cerita nenek moyang adalah salah satu bentuk niat ( janji permohonan ) karena pada saat itu terjadi wabah penyakit yang berkepanjangan dan banyak memakan korban jiwa. 

Wabah penyakit yang terjadi waktu itu adalah kolera yang diperkirakan terjadi sekitar tahun  1900-an.  Maka oleh sebab itu terjadilah kesepakatan antara tetua-tetua adat dan masyarakat. Mereka bersepakat disuatu tempat yang disebut Darakng  dan disitulah mereka melaksanakan upacara adat untuk meminta perlindungan supaya terhindar dari wabah tersebut. Melalui proses tersebut mereka mendapatkan petuah dari Roh leluhur jika ingin terhindar dari wabah tersebut mereka harus melaksanakan upacara tradisi Adat  Balala’ sebagai bentuk intropeksi diri, dan untuk berkehidupan lebih baik lagi.  Dan setelah melaksanakan upacara adat tersebut segala wabah penyakit berangsur menghilang dan kehidupan masyarakat kembali normal. Dan sebagai wujud syukur sampai saat ini masyarakat masih tetap melaksanakan upacara Adat  Balala’. Tradisi adat balala’ memiliki serangkaian prosees upacara adat. Adapun tahapan-tahapan prosesi Tradisi Adat Balala’ yaitu:

Upacara Adat mansorong

Mansorong adalah bapadah atau menyampaikan kepada Jubata dan leluhur bahwa
masyarakat  akan melaksanakan  Nabo’ padagi  dengan tujuan supaya leluhur tidak terkejut. Pada prosesi upacara adat Mansorong, terdapat peraga adat yang digunakan dalam Nyangahatn masak.
Nyangahatn ialah cara masyarakat Suku Dayak Kanayatn memanjatkan permohonan melalaui doa pada Jubata. Nyangahatn Manta’ ialah untuk memohon suatu permohonan, sedangkan Nyangahatn Masak ialah Nyangahatn sebagai bentuk ucapan syukur .    

Upacara Adat Balala

Upacara adat Balala’ merupakan tradisi Adat Balala’ yang dibuka dengan upacara adat pembukaan di Padagi. Makna upacara pembukaan tradisi Adat Balala’ ialah salah satu bentuk menjaga tradisi dari nenek moyang, sebagai bentuk ucapan syukur serta meminta permohonan dan perlindungan supaya dijauhkan dari marabahaya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Balala’

 
    Balala’ adalah, suatu tradisi adat Dayak Kanayatn, yang dipercayai sebagai pembuang sial atau penyakit  dalam. Kepercayaan suku Dayak kanayatn, adat ini sudah ada pada jaman nenek moyang suku Dayak, yang diwariskan secara turun temurun, dan sampai saat ini masih dipercayai oleh masyarakat suku Dayak, dan masih aktif dilakukan di waktu-waktu yang tertentu.

Tujuan Adat Balala 

Tujuan pelaksanaan upacara adat Balala’ ialah, untuk mengingatkan supaya selalu bersyukur, menghargai antar sesama, menghargai alam serta menghargai Sang Pencipta. Dan sebagai bentuk ucapan syukur serta meminta permohonan dan perlindungan supaya dijauhkan dari marabahaya dalam kehidupan sehari-hari, dan  dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang sudah diderita sejak lama.  
 
Alat peraga yang digunakan dalam upacara adat Balala’
         Inilah beberapa contoh bahan-bahan alat peraga yang digunakan untuk upacara adat Balala’.
1.    Tempayatn
2.    Mangkok enek
3.    Iso’k
4.    Tarape
5.    Daukn’g rinyuakn’g
6.    Daukn’g maso
7.    Palapah pinang
8.    Gong kuning dan pemangkong
9.     Manok kampong
10.    Buah pinang
11.    Babont kamponkg
12.    Daukn’g karake’
13.    Kapur
14.    Beras kuning, dll.