Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya. Sedangkan Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial pada dasarnya berbicara tentang penguasaan sumber-sumber sosial, yang menunjukan adanya perbedaan atau pengelompokan suatu kelompok sosial secara bertingkat.
Stratifikasi Sosial
Terjadinya Stratifikasi sosial dikarenakan tidak adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban sehingga rasa tanggung jawab sosial berkurang lalu di lanjutkan adanya ketimpangan pemilikan nilai atau harga. Akibatnya, sesama anggota kelompok sosial menilai dan memilah yang akhirnya tersirat dan di akui adanya perbedaan, pada akhirnya muncullah strata.
Dalam sebuah komunitas tersebut terdapat strata tinggi, strata sedang, dan strata rendah seperti:
- Strata sosial rendah meliputi keluarga ekonomi lemah: Buru tani, pedagang kecil, karyawan harian, dan tempat tinggal sederhana atau kurang baik dan guru kurang bermutu.
- Strata sosial menengah atau sedang bercirikan: Penghasilan melebihi keperluan hidup, bisa menabung, terpelajar, pendidikan sebagai alat kemajuan.
- Strata sosial tinggi, Keluarga lapisan atas, dengan ciri-ciri: Kehidupan ekonomi sangat baik, kaya raya, berwibawa, tidak khawatir kehidupan ekonomi di kemudian hari.
Perbedaan dan pengelompokan ini di dasarkan suatu simbol-simbol tertentu yang di anggap berharga dan bernilai dalam suatu kelompok sosial. Pandangan dan keperluan mengenai pendidikan, dorongan, cita-cita, dan hal yang lain bertalian dengan pendidikan, diwarnai stratifikasi sosial.
Sifat system pelapisan di masyarakat dapat bersifat tertutup dan terbuka:
- Sistem tertutup, dimana membatasi kemungkinan berpindahnya seorang dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik berupa gerakke atas atau mapun ke bawah.
- Sistem terbuka, yang mana masyarakat di dalamnya memiliki kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan.
Jadi, suatu masyarakat, di namakan tertutup mana kala setiap anggota masyarakat tetap pada status yang sama dengan orang tuanya. Sedangkan dinamakan terbuka, karena setiap anggota masyrakat menduduki status berbeda dengan orang tuanya, dimana bisa lebih tinggi atau lebih rendah.
Secara historis, ada empat basis system stratifikasi yang eksis dalam masyarakat manusia: Perbudakan, kasta, kepemilikan tanah, dan kelas, yang dapat dijelaskan:
- Perbudakan, pada system seperti ini masyarakat di bagi menjadi dua kategori: pemilik budak dan budak. Salah satu sebab adanya budak adalah perang, dimana budak yang kalah dijadikan tawanan kerja paksa.
- Kasta, bertalian dengan kepercayaan bangsa india dimana mereka percaya terhadap reinkarnasi bawah manusia akan di lahirkan kembali, dan setiap orang wajib menjalani hidup sesuai dengan kastanya. Setiap orang dalam system kasta ini mendapat tingkatan kastanya berdasarkan kasta keluarga mereka.
- Pemilik tanah, berhubungan dengan system feudal di mana kedudukan seorang di nilai berapa banyak memiliki tanah.
- Kelas, yakni pembagian masyarakat atas ekonomi yang tercermin dalam gaya hidup seorang.
Perubahan sosial yang di alami masyarakat sejak zaman kemerdekaan sampai zaman revolusi industri selanjutnya hingga selanjutnya hingga sekarang secara mendasar yang telah menyeluruh telah memperlihatkan pembagian kerja dalam masyarakat. Status yang di perolehnya kemudian menjadi kunci akses ke segala macam hak-hak istimewa dalam masyarakat. Latar belakang munculnya stratifikasi sosial dapat di sebabkan adanya perbedaan perilaku dan penghargaan masyarakat terhadap suatu yang demikian.
Hierarki Kelas dan Realitas Sosial
Suatu kelompok kelas sosial terdiri dari orang-orang yang memiliki kebiasaan dan nilai-nilai yang sama. Di dalam sustu komunitas kecil, keanggotaan dari kelas sosial cenderung memiliki organisasi yang sama dan menghibur satu sama lain di rumah mereka.
Hal ini menjelaskan bahwa keberagamaan kelas sosial di atur kedalam suatu struktur hierarki. Dalam suatu komunitas tertentu, orang-orang dapat menempatkan mereka sendiri dan tetangga mereka menurut prestisi dan kekuatan yakni mereka dapat menyetujui perbedaan inividu untuk posisi tertentu pada suatu masyarakat
Di dalam mempelajari struktur sosial, para ahli sosiologi memilih untuk menjelaskan sutu atau dimensi lainnya dengan melakukan studi stratifikasi sosial. Kebanyaka riset tentang status sosial atau kelas sosial hanya menggunakan satu atau dua dari kemungkinan status sosial dalam kategori individu dalam beberapa skala status. Para peneliti sering menjustifikasi dan hanya menggunakan satu atau dua pengukur dari status sosial, karena pekerjaan, pendidikan, pendapatan, dan variable status sosial lainya hanya secara umum di korelasikan satu sama lain.
Hal ini penting untuk dicatat bawha mengukur status pekerjaan dan indikator-indikator status lainya adalah tidak sama persis, seperti pengkur kelas sosial. Terminologoi yang digunakan untuk mengategorikan kelas-kelas sosial, perhatian antara status tinggi, menengah, dan rendah atau kelas pekerja. Hubungan antara latar belakang pendidikan dimiliki masyarakat dan ketidaksamaan struktural sosial tidak dapat menghilangkan ketidaksamaan struktur sosial-ekonomi pada suatu kelompok masyarakat. Bagi kalangan kelompok masyarakat dari kelas bawah akan sangat berarti bila setelah memperoleh pendidikan tinggi memilik akses memperoleh pekerjaan, sehungga dapat mengubah strukut sosial yang sering kali diukur dengan tingkat pendapatan.

Tidak ada komentar
Posting Komentar